sebuah batu yang berada di dekat sumber mata air “Tuk Mas” yang berarti “mata air emas”. Ditulis dalam bahasa Sanskrit dan menggunakan aksara Pallava-Grantha yang diperkirakan berasal dari wilayah India Selatan. Meskipun tidak memiliki angka tahun pembuatan, namun prasasti ini dianggap sebagai peninggalan tertua dari Kerajaan Mataram Kuno di Pulau Jawa. Hal ini didasarkan pada penggunaan aksara Pallava-Grantha yang berkembang antara tahun 500-700 Masehi.
Prasasti Tuk Mas memuat sejumlah ICONOGRAPHY SYMBOLS yang dipahatkan pada sebuah batu dengan sebaris aksara Pallawa Grantha yang tertulis di bagian bawahnya. Simbol-simbol tersebut antara lain adalah roda (Chakra) dengan 16 jeruji, sebuah GADA, 2 buah tempat air (Purna Kumbhas), sebuah tombak bermata tiga (Trisula), sebuah Kapak (Parasu), sebuah
tongkat, sebilah pisau dan 4 buah batu rosetta bermotif teratai. Di
samping itu juga terdapat sejumlah simbol yang hingga kini belum dapat
terdefinisikan secara sempurna.
Secara umum, beberapa dari simbol-simbol tersebut biasa
diassosiasikan dengan tokoh Siva. Selain itu terdapat pula sejumlah
simbol yang juga biasa di assosiasikan dengan tokoh Vishnu. Karena
lokasi penemuan prasasti yang berada di sekitar sumber mata air yang
mengalir, maka Dr. Nicolaas J. Krom mengatakan bahwa wilayah tersebut
dahulu merupakan tempat suci yang secara khusus dipersembahkan bagi
pemujaan Dewa Brahma. Atau dengan kata lain merupakan suatu “PenTIRTAan” (*baca tulisan saya mengenai Kosmologi Candi Hindu)Berikut adalah terjemahan baris kalimat pada bagian bawah Prasasti Tuk Mas.
kvachit su chyam buruh anujata – kvachichila valuka nirgat eyam
kvachit prakirnna subha sita toya – samprasruta medhyakariva Ganga
“Mata air ini lahir dari teratai
putih yang membawa kemurnian. Dalam beberapa bagian mengalir keluar dari
batu dan pasir dan di satu tempat lain menyebarkan air yang sejuk dan
jernih mengalir di sepanjang, demikian seperti halnya sungai Gangga”.
No comments:
Post a Comment